Belajar Huruf Hijaiyah Melalui Model Pembelajaran Berdiferensiasi
di UPT Satuan Pendidikan Keroncong Mas Permai
Jatiuwung, Kota Tangerang
Oleh :
Mohammad Aminulloh, S.Pd.I
(Guru PAI dan BP SDN
Keroncong Mas Permai Tangerang)
Sulitnya memahami
huruf hijaiyah dalam Pembelajaran Mengenal huruf hijaiyah pada Elemen Al-Quran dan hadits Mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas 1 SDN Keroncong Mas Permai merupakan suatu kondisi yang terjadi. hal ini disebabkan karena Keterbatasan kognitif: Siswa kelas 1 masih berada dalam tahap
awal perkembangan kognitif. Siswa belum sepenuhnya mengembangkan kemampuan
untuk memproses informasi secara kompleks. Oleh karena itu, memahami bentuk,
suara, dan penggunaan huruf-huruf hijaiyah bisa menjadi sulit bagi mereka.
Faktor motivasi: Tingkat minat dan motivasi siswa dalam
belajar huruf-huruf hijaiyah juga dapat mempengaruhi kemampuan siswa kelas 1
untuk memahaminya. Jika siswa kurang tertarik atau merasa tidak ada manfaatnya,
mereka mungkin kurang bersemangat untuk belajar dan memahami huruf-huruf
tersebut.
Metode pengajaran yang tidak sesuai: Pengajaran huruf
hijaiyah pada tingkat kelas 1 haruslah disampaikan dengan cara yang sesuai
dengan tahap perkembangan anak-anak. Metode pengajaran yang kurang interaktif
atau kurang menarik bagi siswa dapat menyebabkan mereka kesulitan untuk
memahami materi.
Lingkungan belajar: Lingkungan belajar di rumah atau di sekolah juga dapat mempengaruhi pemahaman siswa. karena siswa tidak memiliki lingkungan yang kondusif untuk belajar huruf hijaiyah, misalnya, dengan minimnya buku atau alat bantu pembelajaran, maka pemahaman mereka dapat terhambat.
Dari permasalahan tersebut, solusi yang digunakan adalah dengan menerapkan Model Pembelajaran Berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas guna memenuhi kebutuhan belajar setiap individu. Penyesuaian yang dimaksud yakni terkait minat, profil belajar dan kesiapan murid agar tercapai peningkatan hasil belajar. Menurut Marlina (2019) pembelajaran berdiferensiasi merupakan penyesuaian terhadap minat, preferensi belajar, kesiapan siswa agar tercapai peningkatan hasil belajar. Perlu diingat bahwa pembelajaran berdiferensiasi bukanlah pembelajaran yang diindividualkan. Namun, lebih cenderung kepada pembelajaran yang mengakomodir kekuatan dan kebutuhan belajar siswa dengan strategi pembelajaran yang independen [i]
Model Pembelajaran Berdiferensiasi adalah suatu Pola
Pendekatan Pembelajaran yang direkomendasikan untuk mengakomodir pembelajaran
berdasarkan perbedaan individu, karena siswa adalah istimewa sesuai dengan karakteristik. Adapun Elemen
pembelajaran berdiferensiasi ialah
Konten, Proses dan Produk.
Pembelajaran berdiferensiasi Konten ialah :
Pembelajaran dengan memperkaya Materi ajar yang disampaikan kepada para siswa
agar dapat membantu memperkaya sajian materi yang disajikan untuk memenuhi
kebutuhan siswa dapat berupa : tulisan, Poster, Video, Lagu dan lainya.
Pembelajaran berdiferensiasi Proses ialah : Metodelogi
Pengajaran dan strategi pembelajaran dapat disesuaikan untuk memenuhi
pengajaran berbagai kebutuhan siswa. Guru dapat menggunakan beragam Pendekatan,
Pengajaran Langsung, Projek kolaborasi pembelajaran berbasis masalah dan banyak
lagi, untuk menciptakan pengalaman belajar yang berbeda bagi siswa.
Pembelajaran berdiferensiasi Produk ialah : Penilaian dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan siswa. Misalnya, siswa dapat diminta untuk menunjukkan pemahaman mereka melalui proyek, presentasi, atau tulisan, sehingga mereka dapat mengekspresikan pemahaman mereka dengan cara yang sesuai dengan gaya dan keterampilan mereka.
Alasannya adalah karena setiap siswa memiliki kebutuhan yang beragam sesuai Minat Bakat dan kebutuhannya sehingga dengan Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi semua kebutuhan seluruh siswa untuk memahami Huruf Hijaiyah.
Dalam melakukan kegiatan ini guru melakukan
tahapan pembelajaran dimulai dari tahap
1.
Perencanaan
Pembelajaran
Pada tahapan perencanaan
pembelajaran dengan membuat Modul ajar yang sesuai dengan Pembelajaran
berdiferensiasi. Yaitu guru menyiapkan Konten Modul Ajar yang kaya akan konten
berupa tulisan atau materi, Kartu Huruf Hijaiyah, Poster, Video materi
pengenalan huruf Hijaiyah, Lagu hijaiyah.
2.
Pelaksanaan
Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
dilakukan pada siswa kelas 1 SDN Keroncong Mas Permai sesuai dengan Modul Ajar
yang telah di buat pada tahap : Asesmen Diagnostik Kognitif yaitu dengan cara
berikut : Asesmen diagnostik awal dalam
memahami huruf hijaiyah adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan pada awal
pembelajaran untuk mengukur pemahaman siswa kelas 1 SDN Keroncong Mas Permai tentang pemahamannya
pada huruf hijaiyah. Berikut adalah beberapa
hal dilakukan pada asesmen diagnostik
awal memahami huruf hijaiyah:
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang huruf
hijaiyah secara individu atau sebagai kelompok pada siswa.
Dengan dipilih metode asesmen diagnostik yang sesuai
dengan tujuan dan karakteristik siswa. Beberapa metode yang digunakan adalah
tes tulis, tes lisan, pengamatan langsung, atau tes dengan media interaktif
berupa kartu huruf Hijaiyah dan Poster. instrumen asesmen mencakup berbagai
tingkatan kesulitan untuk memahami kemampuan siswa secara lebih akurat dengan
Rubrik penilaian.
Jawaban siswa lalu di analisis dan di evaluasi untuk
menentukan tingkat pemahaman mereka terhadap huruf hijaiyah. Hasilnya lalu
digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan siswa dalam memahami
huruf hijaiyah.
Hasil asesmen diagnostik ini dapat menjadi dasar bagi
guru dalam merencanakan pembelajaran selanjutnya. Guru dapat menyesuaikan
materi dan pendekatan pembelajaran agar sesuai hasil Asesmen Diagnostik.
Kemudian setelah itu dibuatlah kelompok siswa berdasarkan tingkat pemahaman dan Minat belajar Siswa Kelompok Siswa dengan Gaya belajar Auditory, Visual dan Auditory.
Kelompok Siswa dengan gaya Belajar Audio :
Diberikan pembelajaran dengan diperdengarkan lagu lagu tentang huruf Hijaiyah. Dan siswa mendengarkan sambil bernyanyi tentang huruf huruf Hijaiyah.
Kelompok Siswa dengan Gaya Belajar Visual mendapatkan
pembelajaran berupa Gambar-Gambar atau Poster guruf Hijaiyah. Mereka pun mulai mengidentifikasi macam-macam
Huruf Hijaiyah.
Kelompok Siwa dengan gaya belajar Kinestetik diberikan
pembelajaran berupa permainan Kartu Huruf Hijaiyah, semua siswa terlibat untuk
mengenal bentuk Bentuk Huruf Hijaiyah dimana siswa dapat mengenal huruf
hijaiyah sambil bermain kartu.
Selama Proses pembelajaran guru memantau jalannya
aktivitas pembelajaran, dan menjadi fasilitator bagi para siswa.
Kegiatan Asesmen Formatif :
Dilakukan pada siswa kelas satu
berupa kelompok siswa dengan gaya belajar Auditory maka siswa harus
menghafalkan lagu huruf hijaiyah dan siswa diminta untuk melakukan presentasi
di depan kelas.
Siswa dengan gaya belajar Visual
diberikan Asesmen Formatif berupa menebalkan Huruf hijaiyah yang sudah
disediakan oleh guru.
Sementara pada siswa dengan gaya
belajar Kinestetik diberikan Asesmen Formatif berupa Short Card dan siswa
berkolaborasi mengurutkan Huruf Hijaiyah sesai dengan Kotak yang disediakan
Guru.
Hasilnya siswa mengalami peningkatan
hasil belajar yaitu mempu memahami huruf Hijaiyah dengan benar dipahami oleh
siswa dan mudah. Sehingga dalam penerapannya dapat disimpulkan siswa kelas satu
mampu memahami huruf hijaiah dengan benar.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam materi Huruf Hijaiyah mata pelajaran pendidikan agama Islam pada siswa kelas 1 disimpulkan bahwa model ini merupakan pola yang efektif untuk memenuhi kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda di antara siswa. Dengan mempertimbangkan perbedaan individual dalam kelas, pendekatan berdiferensiasi dalam pembelajaran huruf hijaiyah memberikan kesempatan yang lebih baik bagi siswa untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan optimal terhadap huruf hijaiyah.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam materi
Huruf Hijaiyah melibatkan beberapa langkah, seperti mengidentifikasi tingkat
pemahaman siswa, menyusun kelompok berdasarkan tingkat kemampuan, memilih
materi yang sesuai untuk setiap kelompok, menggunakan metode pembelajaran yang
berbeda, memberikan bahan bacaan yang sesuai, dan melibatkan aktivitas
kelompok. Pendekatan ini mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang
inklusif, di mana setiap siswa diberikan kesempatan yang setara untuk belajar
dan berkembang sesuai dengan potensi mereka.
Dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam
pembelajaran huruf hijaiyah, siswa dapat merasa lebih termotivasi, lebih aktif
berpartisipasi dalam pembelajaran, dan mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Guru juga dapat mengidentifikasi kebutuhan individu siswa secara lebih tepat
dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu mereka mencapai tujuan
pembelajaran.
Dalam kesimpulannya, penerapan pembelajaran
berdiferensiasi dalam materi Huruf Hijaiyah pada siswa kelas 1 SDN Keroncong
Mas Permai membawa manfaat besar bagi siswa dan menciptakan lingkungan
pembelajaran yang lebih inklusif dan efektif. Dengan memperhatikan perbedaan
individual siswa dan menyediakan strategi pembelajaran yang sesuai, proses
belajar mengajar dapat menjadi lebih bermakna dan berhasil dalam memahami huruf
hijaiyah.*)
*Substansi tulisan atau artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis
Baca Dan Lihat Juga Artikel Yang Berkaitan Dengan :
Posting Komentar